Game Terkenal Dari Jepang

Pachinko, Si Judi yang "Legal"

Tempat judi pachinko tersedia seperti kedai tertentu yang berisikan sejumlah mesin slot (disebut juga pachisuro パチスロ atau pachislot). Ketika beroperasi, tempat ini terlihat sedikit sama dengan kasino yang ada di berbagai wilayah-wilayah lainnya. Meski begitu dewasa ini sudah ada beberapa mesin pachinko modern yang disesuaikan kembali, tidak dalam bentuk kedai.

Sebenarnya, berjudi untuk uang merupakan contoh satu tindakan ilegal yang memang tidak boleh dilakukan di Jepang. Akan tetapi, terbukti dari popularitas yang dimiliki oleh “judi” satu ini, menunjukkan adanya celah dalam hukum yang memungkinkannya menjadi “legal”.

Saat mempraktekannya, ketika memainkan judi satu ini, sebuah bola yang didapatkan melalui mesin tidak bisa ditukarkan langsung dengan uang. Bola ini nantinya akan diperdagangkan pada pengepul tertentu kemudian mendapatkan sesuatu yang disebut dengan token. Setelah itu, hadiah khusus atau token baru dijual di vendor terpisah dengan uang.

Vendor yang menerima penjualan token ini terletak di luar lokasi kasino sehingga dianggap terpisah dari kasino secara hukum. Penukaran hadiah dengan uang secara teknis tidak melanggar hukum dan inilah alasan mengapa judi ini dianggap legal.

Judi ini telah memiliki pasar yang sangat besar, pada tahun 1994 saja sudah ada keuntungan sebesar 30 triliun yen. Keuntungan meningkat pesat terbukti dari data tahun 2015 lalu yang melebihi keuntungan gabungan dari Singapura, Macau, dan Las Vegas.

Kemunculan pertama mesin permainan satu ini diciptakan yakni saat tahun 1920-an dan penciptaannya sama sekali tidak untuk judi. Awalnya, ini merupakan permainan anak-anak dan dahulu panggilannya adalah permainan korintus atau korintus gemu. Di Amerika, permainan yang sama disebut dengan bagatelle Korintus meski tidak begitu terkenal.

Ada mesin yang menjadi inspirasi permainan ini yaitu Billiard Japonais atau billiard Jepang yang berkembang di Eropa sekitar abad ke-18. Kemudian permainan mulai digemari oleh orang dewasa berawal dari wilayah Nagoya saat 1930 kemudian menyebar ke seluruh wilayah. Sempat terjadi penutupan semua kedai game ini sepanjang Perang Dunia II lalu muncul lagi.

Sejak saat itu, permainan ini menjadi populer dan keberadaan rumah game ini pertama kali dimulai pada tahun 1984 di Nagoya. Di Jepang, pemilik kedai permainan ini tidak berasal dari etnis asli melainkan didominasi oleh 80% etnis Korea. Di Tahun 2001, ada pembelian saham di Tokyo Plaza dengan total rumah bermain 20% di Jepang oleh perusahaan Inggris.

Sebelum masuk 1980-an, mesin yang ada hanya berupa perangkat mekanis saja dengan prinsip sederhana pada belnya. Listrik yang dialirkan pada mesin hanya sebagai bahan untuk menyalakan lampu dan penunjuk saat ada masalah, tidak sebagai keperluan teknis. Prinsip mesin masih menggunakan sirip yang bisa diatur tingkatannya dengan menariknya.

Produsen terbesar mesin ini saat itu adalah perusahaan Nishijin dan Sankyo dengan penjualannya melalui wadah lelang besar. Selepas tahun 1980-an, sudah mulai ada berbagai fitur elektronik yang diasosiasikan dan kebutuhan listrik untuk mesin beroperasi menjadi mutlak.

Prinsip yang ada pada mesin ini sebenarnya sama dengan prinsip pada pinball hanya dikombinasikan dengan beberapa slot. Tidak ada yang sulit jika ingin mencoba memainkan game satu ini karena cara bermainnya tergolong sangat sederhana. Berikut ini langkah-langkahnya:

Pilot Kamikaze disamakan dengan serangan teroris

Pada periode pasca-perang di Jepang, pilot Kamikaze menerima perlakuan dan stigma buruk dari masyarakat. Tetapi dalam waktu tertentu, ada pandangan yang lebih buruk tentang mereka yakni serangan teroris, terutama pascaserangan 11 September di World Trade Center. Sebuah berita yang dirilis dari Stanford menggambarkan serangan itu sebagai "pesawat kamikaze di satu sisi dan pesawat yang dibajak di sisi lain."

Atshushi Takatsuka bersikeras bahwa itu bukanlah hal yang sama. Teroris cenderung menargetkan warga sipil. Sementara Pilot Kamikaze (dan semua pasukan Serangan Khusus) hanya dikirim setelah target militer. Pilot hanya melakukan apa yang ditugaskan dalam perang, dan mereka sendiri pun tidak punya banyak pilihan.

Jepang berada di titik terendah dalam pertempuran

Pada beberapa tahun terakhir Perang Dunia II, segalanya tidak berjalan sesuai keinginan Jepang. CMH Online mengatakan bahwa Jepang kalah dalam segi militer dibandingkan dengan pasukan Sekutu. Angkatan udara mereka tidak seperti dulu lagi, dan mereka kehilangan banyak pilot andal selama perang. Belum lagi, pilot Amerika mendapatkan pelatihan dan pendanaan terbaik, serta pesawat yang digunakan oleh pasukan Sekutu sangat kuat. Menurut sebuah wawancara dengan mantan pilot Kamikaze Atsushi Takatsuka, militer Jepang mengalami banyak kekalahan dalam pertempuran.

Para pemimpin militer mulai meningkatkan perekrutan mereka, terutama merekrut para mahasiswa, tetapi hal itu tidak cukup. Diskusi dimulai sekitar musim gugur tahun 1943 tentang taktik baru, tetapi ketika Jepang tidak dapat menghentikan pawai pasukan Sekutu melintasi Pasifik pada tahun 1944, mereka pun mencari siasat lain.

Mereka memasukkan unit Tokkotai 'serangan khusus'. Unit ini ditugaskan untuk melakukan misi bunuh diri, yang mencerminkan betapa putus asanya Jepang. Militer Jepang berusaha mengatasi hambatan mereka dengan segala cara, mendarat di satu pertahanan terakhir untuk melawan Sekutu yang akan mereka gunakan hingga tahap terakhir perang.

Pilot Kamikaze pasca-perang

Periode pasca-perang tidak berjalan baik untuk pilot. Sekutu menduduki Jepang selama tujuh tahun setelah berakhirnya perang, dan mereka berniat merusak reputasi pilot Kamikaze dengan mengatakan bahwa mereka bukanlah pahlawan tetapi fanatik gila yang sangat sembrono. Dilansir laman Kamikaze Images, publik pun tidak lagi mempedulikan mereka dan bahkan menghina mereka.

Akibatnya, mereka kesulitan mencari pekerjaan atau bahkan melamar ke sekolah. Sebuah stigma muncul tentang mereka, yaitu "Sindrom Serangan Khusus", atau terobsesi untuk meninggal dengan terhormat.

Sayangnya, asumsi itu belum benar-benar hilang. Beberapa generasi muda di Jepang, yang tumbuh dengan konstitusi pasifis–menilai mereka sebagai orang bodoh. Bahkan, kata kamikaze dijadikan slang untuk 'sembrono dan gila'.

Menjadi pilot Kamikaze adalah sukarela, tapi tidak selalu

Meskipun Jepang sangat membutuhkan banyak prajurit, tetapi mereka tidak memaksa semua orang untuk menjadi pilot Kamikaze. Sebenarnya ada kuesioner tentang perekrutan sebagai pilot Kamikaze. Formulir itu bertuliskan tiga pertanyaan — "Saya sangat ingin bergabung," "Saya ingin bergabung," dan "Saya tidak ingin bergabung."

Mereka dibawa ke sebuah ruangan dan diberi waktu lima menit untuk memutuskan apakah mereka akan menjadi sukarelawan, menolak, atau membiarkan komandan mereka yang memutuskan.

Pilot kadang-kadang ditempatkan dalam kelompok besar dan diminta untuk menjadi sukarelawan. Tetapi, terkadang ketiga pilihan itu hanyalah formalitas, karena kebanyakan dari mereka akan dipilih menjadi pilot.

Date Masamune, sang "Naga Bermata Satu dari Oshu"

Samurai dan daimyo legendaris yang mendirikan kota Sendai, Date Masamune (伊達 政宗) mengalami masa kecil yang sulit. Lahir pada 1567, penyakit cacar mempengaruhi mata kanannya. Namun, beberapa teori mengatakan bagaimana Masamune kehilangan matanya:

Namun, hal tersebut tidak mengecilkan pengaruh Masamune. Pada 14 tahun, ia menjadi panglima, dan tiga tahun kemudian ia mengepalai klan Masamune pada 1584. Dengan ketopongnya yang berbentuk bulan sabit, taktiknya yang cerdas, dan satu matanya, Masamune dijuluki dokuganryū (独眼竜) atau "Naga Bermata Satu" dari Oshu!

Saat ayahnya, Date Terumune, diculik dan terbunuh dalam peperangan dengan klan Nihonmatsu yang dipimpin Nihonmatsu Yoshitsugu (二本松 義継) pada 1585, Masamune membalaskan dendam sang ayah dan membantai klan Nihonmatsu pada Pertempuran Hitotoribashi setahun kemudian.

Pada 1591, Masamune secara enggan memutuskan untuk mendukung Toyotomi Hideyoshi (豊臣 秀吉) dan pindah ke Iwatesama selama 13 tahun. Saat Hideyoshi gagal menduduki Korea dan wafat pada 1598, Masamune memutuskan untuk mendukung Ieyasu Tokugawa.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Ieyasu kemudian menghadiahi Masamune daerah Sendai, menjadikannya salah satu daimyo terbesar di Jepang! Masamune ikut membantu Ieyasu selama Pertempuran Sekigahara dan Pengepungan Osaka melawan klan Toyotomi.

Diketahui mengasihani para misionaris dari Eropa yang disiksa dan tewas di bawah pemerintahan klan Tokugawa, Masamune mengizinkan para misionaris tinggal dan berkembang di provinsinya, Tohoku, dan melepaskan para misionaris yang ditahan. Akhirnya, Masamune wafat pada 1636 di usia 68 tahun.

Baca Juga: 5 Pedang yang Mengukir Sejarah Peradaban, Ada Nama yang Familier

Memiliki pesawat khusunya sendiri

https://www.youtube.com/embed/6XbQg4FNGAg

Pasukan Serangan Khusus diciptakan dengan tujuan menciptakan efek paling merusak dengan biaya rendah, baik dari segi materi maupun orang. Jadi pasukan ini memiliki kendaraan yang dirancang untuk misi ini. Perahu-perahu kecil bunuh diri, yang dimaksudkan untuk menenggelamkan kapal-kapal di lepas pantai, hampir seluruhnya terbuat dari kayu. Hanya satu orang yang menavigasinya, dan itu hanya berjalan di atas motor Toyota tua.

Pilot Kamikaze sendiri mendapatkan pesawat khusus, yang disebut "Ohka." Ini adalah pesawat layang kecil dengan beberapa bahan peledak yang dimasukkan ke dalamnya. Pesawat ini terhubung ke bagian bawah pesawat yang lebih besar, jadi tidak perlu lepas landas sendiri. Beberapa bagian pesawat ini bahkan terbuat dari kayu, bukan logam. Pesawat ini memang tidak dirancang kuat, cepat, atau bahkan bermanuver.

Konon, tidak semua pesawat dibuat khusus untuk misi bunuh diri. The Guardian menyebutkan bahwa, pada akhir perang, keputusasaan Jepang semakin buruk sehingga mereka menggunakan pesawat tua juga, peralatan radio dan senjata dilucuti dan diisi dengan bahan peledak.

Samurai Paling Terkenal di Jepang

Memang ada banyak samurai Jepang yang terkenal, tapi 5 samurai ini menjadi yang paling terkenal dan terbaik di Jepang.

Siapa sih yang nggak pernah dengar nama ninja Hattori? Nama samurai yang satu ini sangat terkenal bahkan di luar negara Jepang. Hattori Hanzo merupakan pemimpin di klan ninja Iga yang bertugas sebagai mata-mata. Ninja Hattori menjadi salah satu orang yang berperan mengantarkan Tokugawa menjadi Shogun.

Oda Nobunaga merupakan samurai yang paling dihormati di Jepang. Ada banyak prestasi dan peranan penting yang didapatkan selama menjadi samurai Jepang. Beberapa di antaranya adalah berhasil menyatukan Jepang Selatan dan Mainland Jepang di bawah kekuasaannya. Tidak hanya itu, Oda Nobunaga juga mampu menaklukkan Owari dan mengakhiri Zaman Sengoku.

Samurai Tomoe Gozen dikenal sebagai ahli bela diri yang mampu menaklukkan berbagai macam perang. Namanya sangat terkenal dan berperan dalam Perang Genpei dan Perang Awazu. Sejarah mengatakan bahwa Tomoe berhasil memimpin ribuan tentara, bahkan di keadaan genting perang, ia mampu bertahan dan memenangkan perang atas klan Taira.

Kalau kamu sering baca komik atau buku-buku Jepang, nama Miyamoto Musashi pasti udah nggak asing lagi. Miyamoto bukanlah seorang samurai yang memiliki pimpinan, ia merupakan samurai pengembara yang dikenal dengan Dewa Pedang yang tak terkalahkan. Setidaknya dalam 50 lebih duel, dia tidak pernah kalah walau hanya satu kali. Salah satu duel yang paling terkenal adalah melawan Sasaki Kojiro rivalnya, pada tahun 1612.

Tokugawa adalah salah satu tokoh samurai Jepang yang juga terkenal sebagai pemersatu Jepang. Selama perjalanannya, ia bergabung dengan banyak samurai, seperti Oda, Takeda Shingen, Uesugi Kenshin, dan samurai besar lainnya.

Aksi paling berperan selama menjadi samurai adalah kemenangannya dalam perang Sekigahara yang kemudian mengantarkannya menjadi Shogun di tahun 1603.

Penjelasan tentang samurai Jepang di atas menjadi hal penting yang bisa dipelajari dari nilai sejarah dan tokoh-tokoh terkenalnya. Untuk kamu yang tertarik belajar sejarah, budaya, dan bahasa Jepang lebih jauh lagi, kamu bisa bergabung bersama kursus bahasa Jepang online Cakap. Yuk, fasihkan bahasa Jepangmu dan perdalam pengetahuanmu seputar budaya dan bahasa Jepang di Cakap!

Referensi:-japanesestation.com-japan-guide.com-britannica.com-history.com-worldhistory.com

Negara Jepang memiliki budaya yang sangat beragam di dalam kehidupan bermasyarakatnya mulai dari makanan hingga pakaian. Sebenarnya kehidupan di Jepang sendiri jauh lebih dari itu, ada juga kehidupan malam atau judi ilegal di negara ini. Ketika berkunjung ke Jepang, satu judi yang mungkin menarik perhatian adalah pachinko ini.

Slot kasino satu ini tersedia di banyak tempat di Jepang, bahkan kilatan lampu neon mesinnya bisa dilihat dari kereta. Ketika menyalakan TV juga akan ada banyak iklan yang berasal dari kasino ini dengan bintang iklan para artis terkenal. Tidak bisa dipungkiri lagi, bisnis slot kasino ini benar-benar besar dan tersedia hampir di seluruh wilayah.

Pilih Mesin Permainan

Ada beberapa mesin berbeda yang tentunya juga memiliki harga pembayaran berbeda dengan tingkat kemungkinan jackpot berbeda. Sebagai pemula, sebaiknya dimulai saja dengan menggunakan mesin yang hanya perlu membayar satu yen setiap bolanya. Sebaiknya pilih mesin bertanda “1/99” dengan kemungkinan menang lebih tinggi.

Saat ini sebenarnya alat pembayaran sudah seringkali tidak lagi berupa bola melainkan berupa uang digital dalam sebuah kartu. Cobalah untuk mencari salah satu kasir di sebuah rumah permainan tersebut untuk mendapatkan kartu sebagai tiket permainan. Masukkan kartu IC tersebut ke dalamnya.

Setelah memasukkan kartu, di sebelah kiri bagian konsol terdapat tombol tamakashi yang akan memberikan bola. Setelah itu, pemain hanya perlu memutar knob, pastikan untuk mengatur ini karena akan menentukan seberapa jauh bola nantinya. Atur saja sesuai insting.

Di layar akan tampak bola bergerak kemana, ini juga nanti akan menentukan seberapa banyak hadiah yang bisa didapatkan. Setelah bola berhenti, mesin secara otomatis akan mengeluarkan bola-bola silver kecil sebagai hadiah sesuai dengan jatuhnya bola.

Hadiah utama dari permainan ini bukanlah uang tetapi bola-bola silver yang nanti bisa ditukarkan dengan sesuatu termasuk uang. Semakin banyak bola yang diperoleh maka akan semakin besar pula hadiah yang bisa didapatkan, jadi berusahalah dapatkan banyak bola. Kunjungi counter terdekat lalu lakukan penukaran dengan barang yang diinginkan.

Ketenaran pachinko sudah dimulai sejak puluhan tahun lalu dan ini mempengaruhi popularitasnya hingga saat ini. Orang-orang yang lahir pada masa awal permainan ini ada hingga saat ini pun masih tetap memainkan permainan yang sama. Tidak ada perbedaan antara seorang lansia ataupun anak muda yang bermain ini meskipun mesinnya terus berkembang.

Para lansia yang ada di Jepang dengan pendapatannya yang lebih pada sekali pakai saja ternyata masih gemar bermain permainan ini. Bahkan pendapatan perusahaan ternama di bidang ini di Jepang ternyata sebagian besar diperoleh dari orang tua yang masih tetap bermain. Meskipun memang permainan ini juga banyak dimainkan anak muda.

Data mengatakan ada sebesar 25% dari total keseluruhan akun dalam permainan ini dimiliki oleh para lansia, bukan anak muda. Pengguna mesin ini ternyata juga meningkat setiap kali memasuki tanggal 15 setiap bulannya, kenaikan sekitar 20%-30% dari hari biasa. Ini selaras dengan biaya pensiunan yang diterima lansia di Jepang yang dibayarkan pada waktu itu.

Permainan pachinko hingga saat ini sudah bukan lagi menjadi sekedar permainan untuk mendapatkan uang saja. Lebih dari itu, permainan ini juga menjadi sarana untuk memuaskan hasrat banyak pemainnya dan sudah menjadi hal lazim. Cobalah untuk memainkan mesin ini ketika berkunjung ke negara Jepang dan rasakan sensasi permainan populer ini secara langsung.

Baca juga: Live House di Jepang Memberikan Nuansa yang Berbeda untuk Musisi dan Para Penikmat Musik

Pertarungan antara pasukan Sekutu dan Jepang terjadi di Front Pasifik selama Perang Dunia II. Kisah ini pasti sudah tidak asing lagi, terutama serangan dari pilot Kamikaze. Pilot Jepang ini melakukan misi bunuh diri dengan menabrakkan pesawat mereka ke kapal Sekutu. Antara 3.000-4.000 pilot terlibat dalam misi ini, tetapi hanya sebagian kecil dari mereka yang mencapai target, dan kebanyakan tenggelam.

Sejak Perang Dunia II, para pilot Kamikaze digambarkan dengan berbagai kisah, dari yang positif hingga negatif. Namun, kenyataannya sedikit lebih rumit dari yang dipikirkan banyak orang. Yuk, kita ulas lebih mendalam tentang para pilot Kamikaze Jepang ini.

Tsukahara Bokuden, samurai yang tak terkalahkan di duel dan perang

Terkenal di awal zaman Sengoku, Tsukahara Bokuden (塚原卜伝) adalah ahli pedang yang menjadi guru shogun Ashikaga Yoshiteru dan pendiri mazhab seni pedang Kashima Shintō-ryū (鹿島新当流). Ia sering digambarkan bertarung dengan Miyamoto Musashi, padahal ia sudah wafat sebelum lahirnya Musashi.

Mulai menyandang pedang di usia 17 tahun, Bokuden tak terkalahkan di 19 duel dan 37 pertempuran! Korbannya? Sekitar 212 nyawa! Namun, di satu waktu, ia mengalami "pencerahan" bahwa tidak selamanya kekerasan dapat menyelesaikan pertempuran. Jadi, Bokuden menyebut prinsipnya tersebut sebagai Mutekatsu-ryū (無手勝流) atau "menang tanpa tangan". Bruce Lee pun tahu cerita ini!

Satu waktu, Bokuden ditantang bertarung oleh seorang samurai muda. Karena terus-terusan dihina saat tak mau bertarung pedang, Bokuden akhirnya setuju, dengan syarat mereka bertarung di Pulau Biwa sehingga tidak mengganggu orang lain. Saat sang samurai turun, Bokuden malah kembali berlayar dan berseru,

"Inilah gayaku, menang tanpa pedang!"